oleh: Alpiadi Prawiraningrat
Membicarakan
tentang demokrasi adalah pembahasan yang sangat menarik untuk diperbincangkan.
Sampai saat ini, itilah demokrasi telah mengalami perkembangan dan juga
perdebatan. Sistem pemerintahan
demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan yang banyak dipakai oleh
negara-negara saat ini, khususnya setelah perang dunia kedua setelah jatuhnya
sistem pemerintahan otoriter dan totaliter seperti Jerman pada saat Hitler
berkuasa. Sehingga tidaklah mengherankan jika demokrasi banyak dinilai oleh
masyarakat sebagai sistem politik yang relevan dengan kehidupan masyarat modern
saat ini dan Amerika dinilai sebagai negara yang menjadi model terbaik
demokrasi pada abad modern ini. Lantas, Apa yang menyebabkan kesuksesan Amerika
sehingga dapat berhasil menjalnkan demokrasi? Dan Bagaimana dampaknya terhadap
masyarakat Amerika sendiri? Alex de Tocqueville, dalam karnayanya memaparkan
secara jelas mengenai hal tersebut dan membuat saya cukup tertarik terhadap
beberapa poin pemikirannya.
Keberhasilan Amerika dalam
menerapkan demokrasi di negaranya tidak terlepas dari peran masyarakat Amerika
sendiri. Hal ini dikarenakan masyarakat
Amerika memiliki antusiasme yang tinggi terhadap kehidupan politik di
negaranya. Dalam beraktivitas misalnya,
baik di sekolah, kantor bahkan di tempat umum, hal-hal yang berkaitan dengan
politik negaranya selalu menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan.
Sehubungan dengan hal
tersebut, pengetahuan yang mereka peroleh berkaitan dengan politik membuat
masyarakat Amerika menjadi suatu lembaga pengntrol yang cukup efektif terhadap
pelaksanan pemerintahan di negaranya, mereka tidak segan untuk menyampaikan
aspirasi dan kritikan terhadap setiap kebijakan pemerintah yang mereka anggap
tidak sesuai. Dan menurut saya,
antusiasme masyarakat Amerika terhadap isu-isu politik dan terjaminya kebebasan
individu Amerika untuk mengemukakan pendapat menjadi nilai tambah bagi Amerika
sehingga prinsip dasar dari demokrasi yaitu kebebasan dapat terlaksana dengan
baik. Karena sejarah demokrasi sendiri muncul dari keinginan kebebasan dari
sebuah rezim yang mengekang.
Mengutip
dari apa yang pernah dikatakan oleh Bung Hatta, bahwa demokrasi memerlukan
tingkat pendidikan rakyat tertentu, agar kesetaraan bisa didekati dan menjamin
yang terbaik akan terpilih, serta aspek primordialisme, termasuk agama, ras,
dan warna kulit; meskipun tidak bisa dihindarkan namun dapat diminmalisir
memiliki korelasi dengan apa yang ada pada msayarakat Amerika. Perlu dipahami bahwa
masyarakat Amerika adalah masyarakat dengan mayoritas orang-orang terdidik dan
memahami demokrasi secara sukarela, bebas dan terbuka tanpa ada paksaan. Hal
tersebut berimplikasi terhadap pendidikan demokrasi yang mereka dapatkan atas
pengalaman-pengalaman pribadi yeng mereka terima secara sukarela, bebas dan
terbuka pula. Hal ini dikarenakan
demokrasi yang mereka terima bukanlah sebagai sistem alternatif yang ditawarkan
untuk menggati tirani yang dilakukan penjajah sebelumnya. Dalam pandangan saya menjadi sebuah alur yang
jelas mengapa bangsa-bangsa dunia ketiga yang menjalankan demokrasi rentan
mengalami banyak hambatan dan konflik, hal tersebut mungkin dikarenakan
demokrasi yang mereka terima terkesan dipaksakan oleh kelompok elit tertentu
dan bukan atas dasar prakarsa keinginan mereka sendiri.
Berkaitan dengan kesetaraan
dan aspek primordial yang telah disinggung di atas. Demokrasi di Amerika telah
melahirkan kesetraan di antara masyarakatnya.
Tidak ada pembeda antara laki-laki dan perempuan, antara satu etnik dengan
etnik lain, atau antara pemeluk agama dengan agama lain. Suku, agama, ras, warna kulit bahkan status
sosial tidak menjadi persoalan yang berarti di Amerika. Demokrasi telah menjadi solusi yang tepat
terhadap kemajemukan masyarakat Amerika. Bahkan hingga saat ini semboyan Unite in Diversity telah menjadi bukti
bahwa perbedaan bukanlah menjadi hambatan dalam mewujudkan pemerintahan yang
demokratis tapi justru sebaliknya, dengan demokrasi dapat menjamin keberagaman
yang ada dan itulah yang dibuktikan Amerika kepada dunia.
Sebagai role model pelaksanaan demokrasi di dunia, Amerika menginspirasi
negara-negara lain untuk meniru model demokrasi yang telah dilakukakannya. Lantas, perlukan negara-negara di dunia yang
menginginkan atau merupakan negara demokrasi meniru model demokrasi ala Amerika? Perlu dipahami bahwa Demokrasi Amerika muncul
sebagai sistem yang murni dan sukarela diterima oleh masyarakatnya. Hal tersebut
berdasarkan kenyataan bahwa masyarakat Amerika terdiri dari orang-orang yang
tidak pernah dijajah dan sudah terbiasa akan kebebasan. Sebaliknya
negara-negara yang menginginkan demokrasi layaknya Amerika seperti Indonesia
misalnya, dalam sejarahnya memiliki aristrokarsi dan patriarki yang kuat karena
terkungkung oleh kolonialisme dan tirani negara Barat. Namun, menurut pandangan saya, tidaklah
mustahil negara-negara lain mapun Indoneisa untuk dapat menjalanakan sistem
demokrasi dengan baik layaknya Amerika, dengan catatan demokrasi yang diimplementasikan
sesuai dengan prinsip, nilai-nilai, serta kondisi sosial budaya masyarakat di
negaranya.
Menarik Bung, memang kalau melihat negara berkembang yang muslim barangkali masih terpengaruh oleh pendapat Samuel Huntington yang mengatakan bahwa demokrasi hanya akan berjalan di Barat. Tetapi dalam konteks ini, negara muslim yg plural, seperti Indonesia toh demokrasi berjalan. Karena Huntington terlalu menggeneralisasi demokrasi. Padahal demokrasi bisa berjalan di negara lain, tidak hanya di Barat.
BalasHapus