oleh: Alpiadi Prawiraningrat
Setelah kita menelaah demokrasi yang
terjadi di Amerika yang nampak begitu ideal sebagaimana Tocqueville
mengungapkana dalam tulisannya “Tentang
Revolusi, Demokrasi dan Masyarakat” dan alasan pentingnya demokrasi
sebagaimana yang diungkakan oleh Amartya Sent dalam Development as Freedom: The Importance of Democracy. Kali ini, kita
akan memahami bagaimana seharusnya demokrasi berlangsung efektif di masyarakat.
Christian Welzel dan Ronald Ingelhart
dalam karyanya “The Role of Ordinary
People in Democratization” memaparkan dua konsep mengenai demokrasi. Pertama, demokrasi dalam arti sempit
yaitu electoral democracy yang
menekankan pada pemilu yang kompetitif, bebas, dan adil, di mana elit memegang
peranan kunci dan mobilisasi sosial memegang peranan yang kurang penting. Kedua, demokrasi dalam arti luas yaitu liberal demoracy yang memberikan
kesempatan masyarakat untuk dapat berpartisipasi secara lebih luas. Kedua konsep tersebut saya pikir masih kurang
spesifik, karena tidak ada indikator yang jelas dan nyata yang menjelaskan bagaimana
suatu demokrasi yang dipahami dalam arti sempit dapat dikatakan bebas dan adil?
atau mungkinkah diberikanya kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi secara
lebih luas dalam politik dapat menjamin pelaksanaan sistem politik yang lebih
demokrasi atau justru menimbulkan kaum oligarkhis dan konflik di antara
masyarakat?
Meskipun Welzel dan Inglehart
mengungkapkan bahwa kedua konsep tersebut sama-sama benar, tergantung dalam
situasi dan kondisi masyarakat yang menggunakannya. Namun kita perlu menelaah
bagaiman kondisis yang terjadi tatkala demokrasi dilaksanakan oleh negara-negara
dunia ketiga dengan sistem eletoral
democracy, justru yang terjadi adalah penyimpangan yang dilakukan oleh
aktor-aktor politik. Begitupun kebebasan
yang diberikan kepada masyarakat untuk lebih berpartisispasi aktif dalam alam
politik justru malah menimbulkan konflik, yang sering terjadi selepas pemilihan
umum akbiat ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan umum. Sehingga yang menjadi
pertanyaan, bagimana demokrasi yang efektif dapat berlangsung sehingga
persoalan di atas dapat dihindari?
Berkaitan dengan hal tersebut Christian Welzel
dan Ronald Ingelhart mengungkapkan adanya tiga kriteria dasar yang dapat
digunakan untuk menentukan demokrasi yang efektif. Tiga kriteria tersebut,
yaitu: a). Empowering Economy, berkaitan dengan sumber daya yang tersedia bagi
masyarakat, termasuk pendidikan. Sehingga dapat menunjang masyarakat untuk
berpatisipasi secara partisipatoris dalam
kehidupan politik; b). Empowering Culture dipahami sebagai karakteristik
atau nilai-nilai dari suatu masyarakat; c).
Empowering Regime, yaitu peran institusi-institusi
demokrasi dalam menjamin hak dan kebebasan politik masyarakat.
Meskipun ketiga hal di atas membentuk
sebuah korelasi di mana sumber daya yang tersedia seperti sumber ekonomi dapat
menunjang masyarakat memperoleh pendidikan sehingga dapat menggali potensi diri
dan membentuk kepribadian yang baik sehingga diharapkan melahirkan pribadi yang
cerdas dapat berperan dalam mengontrol dan mengawasi terhadap demokrasi itu
sendiri. Hal tersebut pula dapat menjadi alat yang tepat dalam mengontrol peran
pemerintah yang berlebihan atau kebijakan pemerintah yang tidak memihak rakyat.
Dan hal tersebut yang dimaksud demokrasi yang efektif itu, dimana masyarakat
memainkan peran yang besar.
Namun apakah realitanya demikian?
Kenyataanya tidak. Menurut pendapat saya
akan butuh waktu lama untuk mencapai hal tersebut, apalagi jika melihat dalam
konteks negara dunia ketiga. Kapitalisasi telah menguras sumber daya, baik sumber
daya alam maupun manusia yang terdapat di negara dunia ketiga secara luar biasa. Sehingga negara tidak dapat memanfaatkanya
secara optimal dan berimplikasi terhadap keterbatasan dalam memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat, dan pembentukan sarana dan prasarana yang
dapat menunjang peningkatan sumber daya manusia seperti sarana dan prasarana
pendidikan. Sebagai contoh adalah
Indoneisa sebagai negara dunia ketiga yang kaya akan susmber daya alam, namun
kesenjangan masih terjadi. Seperti banyak
anak putus sekolah karena keterbatasan biaya, pelayanan kesehatan yang buruk yang
diperoleh oleh masyarakat di daerah-daerah terpencil. Dapatkah dikatakan bahwa
sumber daya alam yang melimpah dapat mnejamin berjalnya dmeokrasi secara
efektif?
Meskipun mencapi demokrasi secara
efektif sangat membutuhkan waktu yang lama, namun itu adalah salah satu upaya
untuk menghasilkan demokrasi yang didambakan masyarakat. Demokrasi yang dapat memberikan angin
perubahan ke arah yang lebih baik dalam masyarakat. Oleh karena itu, upaya
peningkatan sumber daya yang merupakan bentuk dari empowering economy perlu untuk dilakukan. Sehingga dapat meransang
berkembangnya pula empowering culture
dan empowering regime ke arah yang
lebih baik sebagai bentuk dari karakteristik demokrasi yang efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar