Oleh
Alpiadi Prawiraningart
Judul:
“Manusia dan Agama”
Bagaimanakah
manusia menurut agama islam?
Bagaimanakah sifat yang dimiliki manusia dalam agama islam? Apakah unsur dan makna filsafat yang ada
dalam diri manusia? Pertanyaan tersebut selalu muncul tatkala kita mencoba untuk
memahami mengenai manusia menurut agama islam.
Pertanyaan tersebut menjadi pemicu kali ini. Muhamad Shiroth, yang merupakan pengamat
agama, menulis mengenai manusia dan
agama serta pandangan islam terhadap manusia.
Menurut
Muhamad Shiroth, Berdasarkan studi isi Al-Qur’an dan Al-Hadits, manusia (al-insan)[1] adalah makhluk ciptaan Allah yang
memiliki potensi untuk beriman kepada Allah dan dengan mempergunakan akalnya
mampu memahami dan mengamalkan wahyu serta mengamati gejala-gejala alam,
mempunyai rasa tanggung jawab atas segala perbuatannya dan berakhlak (N.A.
Rasyid, 1983: 19). Adapun sifat yang
dimilki manusia: (1) Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang
sangat baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna.[2] (2)Manusia
memiliki potensi (daya atau kemampuan yang dapat dikembangkan) untuk beriman
kepada Allah.[3]
(3) Manusia diciptakan Allah untuk
beribadah kepada-Nya.[4]
(4) Manusia diciptakan Tuhan untuk
menjadi khalifahnya di bumi.[5]
(5) Manusia dilengkapi akal, perasaan,
dan kemauan atau kehendak.[6] (6)
Manusia secara individual bertanggung jawab atas segala
perbuatannya.[7]
(7) Manusia itu berakhlak. Hal inilah
yang menjadi tolak ukur mulia atau tidaknya manusia dihadapan Allah SWT. Sedangkan dalam kaitan unsur yang dimiliki
manusia, bahwa manusia memiliki dua
unsur utama, yaitu: unsur
materi berupa tubuh yang berasal dari tanah dan unsur immateri berupa roh yang
berasal dari alam gaib. Manusia sebagai
makhluk Ilahi hidup dan kehidupannya berjalan melalui lima tahap: (1) alam
gaib, (2) alam rahim, (3) alam dunia, (4) alam barzakh, dan (5) alam
akherat. Dari kelima tahapan di atas.
Tahap ketika di alam dunialah yang paling menentukan, karena merupakan
jembatan menuju alam akherat. Oleh sebab
itulah Allah SWT memberikan berbagai
macam kebutuhan yang sangat sempurna bagi hidup manusia di dunia. Tugas manusialah sebagai khalifah di bumi ini agar dapat menjaga serta memanfaatkan dengan
sebaik-baiknya amanah yang dititipkan Allah SWT kepadanya. Sehingga segala sesuatu yang telah Allah SWT
ciptakan untuk manusia dapat dijadikan sebuah pedoman untuk bekal menuju
akhirat kelak. Pedoman yang terpenting adalah Agama. Adapun makna tentang filsafat manusia
menurut agama islam: (1) Manusia
tidaklah sama (konsep hukum), tetapi bersaudara (asal kejadian). (2) Manusia mempunyai persamaan antara pria
dan wanita (sumber yang sama yakni dari Tuhan).
(3) Manusia mempunyai derajat yang lebih tinggi dari malaikat karena
pengetahuan yang dimilikinya. (4) Manusia
memiliki fenomena dualistis: terdiri dari tanah dan roh Tuhan, yang terdapat
kebebasan pada dirinya untuk memilih.
Melihat pembahasan di atas, meskipun di
sisi lain manusia telah diciptakan dengan banyak sekali kelebihan dan
kesempurnaan pada dirinya oleh Allah SWT.
Serta, berbagai bekal yang telah Allah SWT karuniakan di muka bumi ini.
Semua hal tersebut hanyalah sebagai bekal bagi manusia untuk menuju ke alam
akhirat kelak. Karena pada dasarnya
tugas manusia di bumi ini adalah sebagai khalifah Allah SWT. Maka, hendaknya manusia menyadari hal
tersebut dan tidak terlena akan kehidupan dunia yang fana. Karena dunia ini hanyalah bersifat sementara.
Serta, jadikanlah agama sebagai pedoman
hidup kita dalam mencapai akherat kelak.
Referensi
Al-Quran
dan Terjemahannya.
Al-Qardhawy,
Yusuf. Fiqih Daulah dalam perspektif
Al-Qur’an dan Hadits. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Ali,
Mohammad Daud. Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998.
Keren sob
BalasHapuswww.kiostiket.com