Perkembangan
teknologi dan informasi memfasilitsi globalisasi untuk berkembang dan menjadi
isu yang menarik untuk diperbincangkan oleh setiap kalangan, termasuk kepala
negara seperti halnya Presiden.
Begitupun dengan Indonesia, pasca reformasi hampir setiap Presiden
menyebutkan kata globalisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Tulisan ini mencoba memaparkan beberapa pidato
presiden Republik Indonesia yang menyebutkan globalisai baik dalam acara pidato
kenegaraan kemerdekaan Republik Indonesia ataupun dalam forum-forum nasional
maupun international.
Selama masa kepemimpinan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, kata globalisasi selalu menjadi bagian dari isi
pidato yang disampiakanya dalam acara pidato kemerdekaan republik Indonesia.
Sebagai contoh, pidato kemerdekaan republik Indonesia tahun 2013, kata
globalisasi disebutkan sebagai suatu fenomena dimana Indonesia ikut serta di
dalamnya. Partisipasi Indonesia sebagai jawaban atas tantangan globalisasi
tersebut mengingat peran Indonesia menjadi ketua dan tuan rumah perte-muan puncak Asia-Pacific Economic Cooperation, APEC,
di Bali, pada bulan Oktober mendatang. Tema pertemuan APEC di bawah kepemimpinan Indonesia adalah “Resilient Asia-Pacific, Engine of Global
Growth”. Di penghujung tahun ini juga,
Indonesa akan menjadi tuan rumah dua pertemuan penting lainnya: World Cultural Forum
dan pertemuan tingkat menteri World Trade
Organization—WTO. Kontribusi
internasional Indonesia dalam menghadapi globalisasi juga tercermin melalui
peran dalam berbagai misi
pemeliharaan perdamaian dunia. Indonesia
telah menjadi salah satu penyumbang utama sejumlah misi perdamaian PBB..
Secara aktif kita juga
memperjuangkan terbangunnya kemitraan global, agar dunia dapat bersama-sama mengha-puskan kemiskinan dalam bingkai pembangunan berkesi-nambungan dan berkeadilan—sustainable growth with equity.
Sedangkan dalam pidato tahun 2012, globalisasi menjadi
isu yang dibahas terutama terkait dengan perkembangan politik dan
keamanan di kawasan Timur Tengah, yaitu Palestina, Indonesia secara konsisten
dan prinsipil senantiasa memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina untuk merdeka
dan berdaulat, sebagai bentuk partisipasinya dalam menjaga perdamian global.
Isu globalisasi juga kembali disebutkan dalam pidato kemerdekaan Republik
Indonesia pada tahun 2011. Di mana pada saat itu dunia
menghadapi situasi global yang tidak menentu, diantaranya adalah krisis utang
di beberapa negara Eropa dan guncangan perekonomian Amerika Serikat; krisis
politik di beberapa negara kawasan Timur-Tengah dan Afrika Utara; masih belum
pulihnya perekonomian Jepang pasca-Tsunami dan bencana reaktor nuklir; serta
fluktuasi harga komoditas dunia, terutama pangan dan energi. Untuk menghadapi kondisi
di era globalisasi tersebut, Indonesia dengan semua instrumen kebijakan telah
siap menghadapi krisis dan memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk mengatasi
keadaan yang tidak menentu pada masa itu.
Begitupun
dengan pidato kemrdekaan Republik Indonesia pada tahun 2008 dan 2009.
Globalisasi diungkapkan kembali dalam pidato presiden, sebgai respon akan
keberhasilan Indonesia mengatasi krisis global yang berlangsung sepanjang 2008
dan 2009.
Pada
tahun 2010 globalisasi menjadi bagian isu dalam pidato kenegaraan Presiden
dalam kemerdekaan Indonesia terutama upaya yang dilakuakan Indonesia dalam
menghadapi globalisasi dengan menempuh
“politik luar negeri ke segala arah”, atau “all directions foreign policy”.
Dengan tujuan dapat mempunyai “sejuta kawan, tanpa musuh”, “a million
friends, zero enemy”. Indonesia di
pentas internasional semakin besar. Potensi Indonesia untuk berkontribusi
terhadap masalah-masalah kawasan dan global, juga semakin terbuka lebar. Disamping
itu, diangkatnya isu globalisasi mengingat bahwa bagi Indonesia politik bebas
aktif saja tidak cukup. Indonesa harus menjalankan diplomasi bebas, aktif, dan
transformatif. Indonesia harus meningkatkan kinerja diplomasi bebas aktif agar
lebih berorientasi pada penciptaan peluang, karena dalam era G20, dalam era
globalisasi, inilah saatnya Indonesia semakin mendunia. Inilah saatnya
prestasi, produk, budaya, dan ide-ide Indonesia semakin menjadi bagian dari
dinamika di tingkat global.
Sedangkan
dalam masa pemerintahan kepresidenan sebelumnya, isu globalisasi juga
diungkapkan dalam berbagai keempatan. Sebagai contoh Pidato dalam masa
kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid tahun 2001 dalam pertemuan tingkat
kepala pemerintahan negara anggota Konferensi Tingkat Tinggi G-15 dengan agenda
utama pertemuan tersebut lebih menitikberatkan pada pembicaraan menyangkut
persoalan yang dihadapi negara-negara berkembang. Misalnya saja kesenjangan
teknologi antara negara maju dan negara berkembang. Presiden Wahid hanya
menyampaikan kata pembukaan secara singkat. Menurut dia, pemanfaatan Teknologi
Informasi (TI) penting untuk bisa bersaing dalam era globalisasi, seperti saat
ini.
Hal
yang menarik mengenai globalisasi justru diungkapkan pada masa kepresidenan B.J
Habibie yang mengungkapkan bahwa salah satu alasan mengapa Pancasila seolah
"lenyap" dari kehidupan kita adalah karena situasi dan lingkungan
kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun
global. Situasi dan lingkungan kehidupan bangsa pada tahun 1945, 66 tahun yang
lalu telah mengalami perubahan yang amat nyata dan perubahan tersebut
dikarenakan terjadinya proses globalisasi dalam segala aspeknya. Cukup menarik bagaimana globaliasai yang
banyak diyakini memberikan dampak positif oleh para akademisi barat, namun
ternyata dalam implementasinya di negara dunia ketiga khususnya Indonesia justru
memberikan dampak negatif, berupa lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal
tersebut menjadi refleksi bagi kita bagaimana globalisai sebagai suatu fenomena,
yang didalamnya terkandung penanaman nilai-nilai yang bersifat universal tidak
selamanya selaras dengan kehidupan bangsa Indoneisa. Sehingga penting bagi kita
untuk dapat memilah dan memilih perubahan yang dilakukan dalam proses
globalisasi, mana yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.
Sumber:
Ismail., Rachmadin. Pidato Lengkap BJ Habibie yang Memukau. http://news.detik.com/read/2011/06/01/113343/1651577/10/2/pidato-lengkap-bj-habibie-yang-memukau. Diakses pada Sabtu, 7 September 2013; Pukul 15.00 WIB.
Suditomo, Arif. Presiden Wahid: TI Penting untuk Bersaing di Era Globalisasi. http://news.liputan6.com/read/13892/presiden-wahid-ti-penting-untuk-bersaing-di-era-globalisasi. Diakses pada Sabtu, 7 September 2013; Pukul 15.35 WIB.
http://www.presidenri.go.id/index.php/pidato/2011/08/16/1692.html. Diakses pada Sabtu, 7 September 2013; Pukul
15.30 WIB.
http://www.presidenri.go.id/index.php/pidato/2010/08/16/1457.html. Diakses pada Sabtu, 7 September 2013; Pukul
15.30 WIB.
http://www.setkab.go.id. Diakses pada Sabtu, 7 September 2013; Pukul
15.36 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar