oleh Alpiadi
Prawiraningrat
Judul : Social Research Method: Social Research Strategies
Pengarang : Alan Bryman
Data Publikasi : Alan Bryman.
Social Research Method: Social
Research Strategies.
Apa itu teori?
Bagaimana hubungan antara penelitian sosial dan teori? Bagimanakah penjelasan mengenai jenis-jenis
teori dan penelitian? Pertanyaan itu menjadi pemicu kali ini. Alan Bryman meenjelaskan pertanyaan di atas
dalam bukunya Social Research Methods.
Menurut Alan
Bryman, teori memiliki pengertian sebagai penjelasan terhadap pengamatan-pengamatan
yang dilakukan secara sistematis. Pengkategorian
jenis-jenis teori (teori kritis, teori struktur, poststruktural dll.) sering
disebut dengan theories of the middle
range (dicetuskan oleh Merton) dan grand
theories, yang mana berjalan dengan lebih abstrak dan level umum.
Middle
range theories cenderung lebih fokus pada pengamatan
empiris, berjalan pada domain terbatas. Seperti kejahatan, diskriminasi ras dan
masalah lainnya. Sedangkan grand theoris memberikan indikasi kepada
peneliti bagaimana mereka dapat mempengaruhi kumpulan bukti empiris. Menurut
Merton, bahwa Grand theories ini,
terbatas penggunaannya hanya pada hubungan dengan penelitian sosial.
Beberapa
penilitian dinilai sebagai naïve
empiricism karena digunakan sebagai wadah ‘publikasi teori’. Beberapa
penelitian diarahkan sebagai upaya meningkatkan penggunaan literatur. Literatur
sendiri memiliki fungsi sebagai proxy bagi
teori. Sehingga, dalam beberapa kondisi, teori bisa diperoleh secara tersurat
atau tersirat pada literatur. Dapat
dipahami bahwa teori adalah sesuatu yang menjadi landasan dan berpengaruhi terhadap
analisis data. Dengan kata lain, penelitian dilakukan sebagai upaya menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh pertimbangan-pertimbangan teoritis.
Terdapat dua
jenis teori yang menunjukkan hubungan antar teori dengan penelitian. Pertama, teori deduktif yang mewakili sudut
pandang yang paling umum dari hubungan antara teori dengan penelitian sosial
dan lebih cenderung kepada pendekatan kualitatif. Kedua,
teori induktif yang memerlukan jumlah
deduksi sedikit dan berhubungan dengan pendekatan kuantitatif.
Proses teori
deduktif: Teori → hipotesis → pengumpulan
data → penemuan → pemeriksaan dan peninjauan hipotesis → revisi teori.
Dijelaskan pula
pada chapter ini posisi epistemologi dalam ilmu yaitu positivism sehingga turut
serta dalam aplikasi metode-metode tentang realitas sosial. Namun penempatan positivisme menimbulakan banyak
perdebatan sehingga membuat posisi
positivism ini lebih mengarah pada perhatian daripada praktek ilmiah.
Alan Bryman juga
menjelaskan mengenai interpretism sebagai
suatu istilah yang diberikan untuk menghubungkan epistemology dengan positivism.
Istilah tersebut merupakan suatu pandangan para penulis yang mengkritik
aplikasi model ilmiah pada kehidupan sosial. Studi-studi yang mempelajari ilmu
sosial menuntut logika berbeda dari prosedur-prosedur penelitian yang dijalankan.
Hal tersebut mempertegas bahwa bagaimana pertimbangan epistemologi berhubungan
dengan praktek-praktek penelitian. Di mana teori dan penelitian dihubungkan
oleh posisi positivis.
Berkaitan dengan
ontologi, menurut Bryman objektivisme dan konstruktisvisme merupakan posisi
pada pertimbangan ontologi. Objektivisme memandang fenomena sosial
mengkonfrontasikan kita sebagai fakta eksternal di luar pengaruh dan kemampuan
kita, sedangkan konstruktivisme memberikan penekanan bahwa kategori seperti
organisasi mengkonfrontasi para pelaku sosial sebagai realita eksternal. Hubungannya
dengan penelitian sosial bahwa ontologi sosial tidak dapat dipisahkan dari isu
penelitian sosial. Asumsi ontologi membawa bagaimana pertanyaan penelitian
diformulasikan dan dibawa kemana penelitian tersebut.
Pemilihan status
penelitian kuantitatif atau kualitatif, menentukan bagaimana metode penelitian
sosial. Menurut beberapa penulis,
kuantitatif dan kualitatif membawa pada dasar epistemologi. Penelitian sosial selalu
dipengaruhi oleh banyak hal, yang paling mempengaruhi adalah nilai-nilai dan
pertimbangan. Nilai merefleksikan kepercayaan dan perasaan yang muncul pada
diri penulis saat membuat suatu penelitian tersebut. Sedangkan pertimbangan
praktek merupakan suatu dorongan yang menentukan keputusan bagaimana penulis
membawa penelitian sosialnya tersebut.
Daftar
Pustaka
Bryman,
Alan. Social Research Methods. (New York: Oxford
University Press. 2004).