oleh Alpiadi Prawiraningrat
Bangsa
Indonesia kembali patut berbangga. Pasalnya, meskipun telah cukup lama berlalu pertengahan tahun silam, tepatnya
29 Juni 2013, berkat sinergisnya kerjasama semua pihak baik pemerintah, swasta, mahasiswa, pelajar dan masyarakatnya sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat telah berhasil dengan
sukses menyelenggarakan festival kebudayaan ASEAN pertama di Indonesia bahkan
di Asia Tenggara
Adalah
Kabupaten Purwakarta, yang berlokasi di antara dua kota besar Bandung dan
Jakarta yang sukses menyelenggarakan acara tersebut. Sembilan
Negara ASEAN memeriahkan acara yang bertajuk Festival Budaya Asean dan Kemilau
Cahaya Purwakarta Istimewa dalam Puncak acara Hari Jadi Purwakarta ke
182 dan Kabupaten Purwakarta ke 45, pada Sabtu, 29 Juni 2013 yang digelar
sepanjang jalan Jendral sudirman pasar juma’ah menuju Gedung Kembar Jl. KK. Singawinata
Purwakarta.
Peserta
festival budaya Asean yang terdiri dari 9 Negara, yakni Indonesia, Thailand,
Malaysia, Vietnam, Kamboja, Laos, Filipina, Brunei Darussalam dan Myanmar
berbaur bersama tim kesenian dari 10 di Indonesia
diantaranya Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jogjakarta, Bali, Sumatra Barat, Papua,
Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan menampilkan pentas seni
dari 10 kota dan kabupaten di Jawa Barat diantaranya dari Kabupaten Karawang
menampilkan Kesenian (ngarak panganten), Subang (Sisingaan), Bekasi (Tanjidor),
Sumedang (kuda renggong), Ciamis (dugig), Bogor (wayang hihid), Garut (surak
ibra), Bandung (benjang), Cianjur (ngarak posong), Sukabumi (Budak buruan) dan
dari Kabupaten Purwakarta sendiri menampilkan seni ganye, termasuk
dengan peserta festival lampion yang berasal dari pegawai pemkab, BUMD,
Pelajar, hingga masyarakat desa.
Puncak
acara yang dimulai sejak pukul 20:00 yang mengambil start didepan pertokoan pasar Jum’at Jl. Jend Sudirman bergerak
menuju jalan KK Singawinata dan finish di
panggung kehormatan di depan Gedung Kembar, didepan panggung kehormatan para
peserta dari Negara ASEAN menampilkan tari dan seni serta budaya dari negaranya
masing masing. Tidak hanya itu, banyaknya peserta festival lampion
dalam acara Festival Budaya ASEAN dan Kemilau Cahaya Purwakarta Istimewa
ini telah
membukukan di rekor MURI, 2 kategori sekaligus sebagai peserta lampion jinjing
terbanyak yang tercatat 56.472 lampion dan 5.000 lampion yang diterbangkan.
Dalam
sambutannya Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH. menegaskan bahwa festival
ini harus menjadi spirit kebangkitan Purwakarta, kebangkitan orang Jawa Barat
yang didalamnya tumbuh tradisi Sunda dan orang Sunda harus menunjukan
kebesarannya pada dunia, serta spirit
kebanggaan dari masyarakat terhadap kotanya Purwakarta dari waktu ke waktu
sehingga memiliki semangat kompetisi yang tinggi dalam menghadapi tantangan
global.