Senin, 24 September 2012

“Teori dalam Penelitain Sosial"


oleh Alpiadi Prawiraningrat

Judul               : Social Research Method: Social Research Strategies
Pengarang       : Alan Bryman
Data Publikasi : Alan Bryman.  Social Research Method: Social Research Strategies.

Apa itu teori? Bagaimana hubungan antara penelitian sosial dan teori?  Bagimanakah penjelasan mengenai jenis-jenis teori dan penelitian? Pertanyaan itu menjadi pemicu kali ini.  Alan Bryman meenjelaskan pertanyaan di atas dalam bukunya Social Research Methods.
Menurut Alan Bryman, teori memiliki pengertian sebagai penjelasan terhadap pengamatan-pengamatan yang dilakukan secara sistematis.  Pengkategorian jenis-jenis teori (teori kritis, teori struktur, poststruktural dll.) sering disebut dengan theories of the middle range (dicetuskan oleh Merton) dan grand theories, yang mana berjalan dengan lebih abstrak dan level umum.
Middle range theories cenderung lebih fokus pada pengamatan empiris, berjalan pada domain terbatas. Seperti kejahatan, diskriminasi ras dan masalah lainnya. Sedangkan  grand theoris memberikan indikasi kepada peneliti bagaimana mereka dapat mempengaruhi kumpulan bukti empiris. Menurut Merton, bahwa Grand theories ini, terbatas penggunaannya hanya pada hubungan dengan penelitian sosial.
Beberapa penilitian dinilai sebagai naïve empiricism karena digunakan sebagai wadah ‘publikasi teori’. Beberapa penelitian diarahkan sebagai upaya meningkatkan penggunaan literatur. Literatur sendiri memiliki fungsi sebagai proxy bagi teori. Sehingga, dalam beberapa kondisi, teori bisa diperoleh secara tersurat atau tersirat pada literatur.  Dapat dipahami bahwa teori adalah sesuatu yang menjadi landasan dan berpengaruhi terhadap analisis data. Dengan kata lain, penelitian dilakukan sebagai upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh pertimbangan-pertimbangan teoritis.
Terdapat dua jenis teori yang menunjukkan hubungan antar teori dengan penelitian. Pertama, teori deduktif yang mewakili sudut pandang yang paling umum dari hubungan antara teori dengan penelitian sosial dan lebih cenderung kepada pendekatan kualitatif.  Kedua, teori induktif  yang memerlukan jumlah deduksi sedikit dan berhubungan dengan pendekatan kuantitatif.
Proses teori deduktif: Teori → hipotesis → pengumpulan data → penemuan → pemeriksaan dan peninjauan hipotesis → revisi teori.
Dijelaskan pula pada chapter ini posisi epistemologi dalam ilmu yaitu positivism  sehingga turut serta dalam aplikasi metode-metode tentang realitas sosial. Namun penempatan positivisme menimbulakan banyak perdebatan sehingga membuat posisi positivism ini lebih mengarah pada perhatian daripada praktek ilmiah.
Alan Bryman juga menjelaskan mengenai interpretism sebagai suatu istilah yang diberikan untuk menghubungkan epistemology dengan positivism. Istilah tersebut merupakan suatu pandangan para penulis yang mengkritik aplikasi model ilmiah pada kehidupan sosial. Studi-studi yang mempelajari ilmu sosial menuntut logika berbeda dari prosedur-prosedur penelitian yang dijalankan. Hal tersebut mempertegas bahwa bagaimana pertimbangan epistemologi berhubungan dengan praktek-praktek penelitian. Di mana teori dan penelitian dihubungkan oleh posisi positivis.
Berkaitan dengan ontologi, menurut Bryman objektivisme dan konstruktisvisme merupakan posisi pada pertimbangan ontologi. Objektivisme memandang fenomena sosial mengkonfrontasikan kita sebagai fakta eksternal di luar pengaruh dan kemampuan kita, sedangkan konstruktivisme memberikan penekanan bahwa kategori seperti organisasi mengkonfrontasi para pelaku sosial sebagai realita eksternal. Hubungannya dengan penelitian sosial bahwa ontologi sosial tidak dapat dipisahkan dari isu penelitian sosial. Asumsi ontologi membawa bagaimana pertanyaan penelitian diformulasikan dan dibawa kemana penelitian tersebut.
Pemilihan status penelitian kuantitatif atau kualitatif, menentukan bagaimana metode penelitian sosial.  Menurut beberapa penulis, kuantitatif dan kualitatif membawa pada dasar epistemologi. Penelitian sosial selalu dipengaruhi oleh banyak hal, yang paling mempengaruhi adalah nilai-nilai dan pertimbangan. Nilai merefleksikan kepercayaan dan perasaan yang muncul pada diri penulis saat membuat suatu penelitian tersebut. Sedangkan pertimbangan praktek merupakan suatu dorongan yang menentukan keputusan bagaimana penulis membawa penelitian sosialnya tersebut.

Daftar Pustaka
Bryman, Alan. Social Research Methods. (New York: Oxford University Press. 2004).