Rabu, 26 September 2012

'Surat Cinta untuk Mama'

 (Sedikit catatan harapan kecil untuk seorang Mamah)
oleh Fujiyarti
 
Mama.. Mamaku yang manja..
Ketahuilah, Aku anakmu sungguh teramat mencintaimu..
kehangatan wajahmu selalu terbayang dalam hati,
senyuman indahmu penyemangatku di kala gundah,
Engkaulah Bidadari dalam mimpiku, harapan dalam do'aku..

Mama.. Mamaku yang cantik..
Sungguh, Engkau selalu sempurna di mataku..
dambaan hatiku, Malaikatku..
Aku mencintaimu Ma..
mencintai meski tak setulus Mama mencintaiku..
Mendo'akan, walau air mata ini tak pernah sebanding dengan butiran air matamu saat mendo'akanku..

Mama.. Mamaku..
Mamaku yang selalu sayang padaku..
Mamaku yang tak henti-hentinya memanjakanku..
Mamaku yang dengan ikhlasnya mema'afkan semua kesalahanku..
sungguh.. tak kuasa hati ini menahan segala khilaf,
saat aku mengingat..
di kala Mama pernah menangis terluka oleh ucapanku,
saat alisku mengkerut, menuntut semua yang aku mau,
membantah apa yang menjadi nasihatmu..
dengan sabarnya engkau membujuku..
dengan tulusnya engkau penuhi semua keinginanku..
tak surut kasih sayangmu meski luka yang sering engkau dapatkan dariku..
ma'afkan aku ma.. ma'afkan aku..

Mama.. ingin rasanya aku berlari memelukmu..
mengecup keningmu, menghapus air matamu..
dan sungguh ku ingin kembali berbakti kepadamu..
meski aku tau itu tak cukup, takan pernah cukup..

Mama.. Mamaku segalanya..
Aku selalu berdo'a agar mama panjang umur..
agar mama bisa melihatku,
Menyaksikanku, saat ku penuhi semua harapan Mama..
Menuai apa yang menjadi buah do'a Mama untuku selama ini..
semoga Allah SWT selalu menjaga Mama, Menyayangi Mama seperti Mama sayang padaku.. Aaamiiin..

Terimakasih Mama..
sujud syukurku atas kehadiranmu pada Rabb-ku..
pintaku akan surga untukmu pada Rabb-ku..
Tak henti ku pinta Restumu..
Agar Allah SWT pun selalu Ridha padaku..
Semoga Allah SWT selalu mempersatukan kita dalam kebahagian Dunia dan Akhirat-Nya.. Aaamiiin..

~ L o v e  Y o u   M o m  :')

"ASA YANG TERTUNDA"

 (Sebuah curahan hati seorang Ibu dalam menemani putra-putrinya mengejar mimpinya)
oleh Imaz Nurhayati 
Malam ini aku merenung, terkadang aku tersenyum bahagia tapi tak sedikit air mataku menetes. Hati ini yang jadi saksi betapa beberapa hari aku menjalani kehidupan yang begitu teramat berat.

Kini saatnya anak-anak tahu kalo aku sangat menyayangi kalian, dan saat nya anak-anakku tahu hari-hari yang kulai hanya tercurah pada kalian semua. bukan untu apa-apa, hanya demi sebuah angan sederhana, harapan agar KALIAN semua  BISA SUKSES dan kembali pulang dengngan sebuah kebanggan untuk kota kecil ini.

Anak-anakku...
Cerita hati akan kuungkap malam ini, agar beban yang ada dan mengganjal bisa berkurang, dan kalian harus membiarkan aku meneteskan air mata, agar hatiku sedikit lega.

Anak-anakku siswa KPI..
Tanggal 17 mei 2011 adalah awal sejarah kegundahanku sebagai orang tua.  Aku serasa berada di dalam dua dunia.  Di mana keduanya bertentangan dan aku berusaha mempersatukan sehingga aku harus mampu menyimpan segala duka.

17 Mei 2011, hari itu aku mulai ditinggalkan oleh anak-anakku dengan meninggalkan senyum bahagia dan tawa ria.  Hampir 20 orang anakku meninggalkan aku dan menyambut kehidupan yang baru.  Aku pun melambai bahagia, karna mereka pergi untuk meraih impian.  Dalam hatiku berkata,  Firdha, Dzul, Riesta, Youhan, Arie, Astri, Rifa, Risda, Fira dan anak-anakku yang lainya yang telah Lulus SNMPTN Undangan ,SELAMAT JALAN SEMOGA KALIAN SUKSES ditempat yang baru.

Selepas hari itu, aku berusaha menyelimuti segala duka.  Ketika kutemui sebagian dari anak-anakku menangis dan bersedih. Aku sambut mereka dengan penuh senyuman.  Aku ajak mereka bicara dan aku katakan dengan penuh semangat: KALIAN TIDAK GAGAL masih banyak kesempatan, kalian harus TETAP SEMANGAT untuk CITA-CITA KALIAN.

Tanggal 29 Juni 2011 adalah hari-hari yang mendebarkan karena hari itu kedua kalinya aku merasakan hal yang sama seperti apa yang terjadi di tanggal 17 Mei silam. Aku bahagia melihat anak-anak ku yang menemukan kebahagiaannya di saat itu, aku salami mereka dan aku selalu berucap syukur terimakasih ya Allah. Saat itu pun sekitar 17 anakku meninggalkan aku dengan penuh tawa riang, dan wajah berseri2, aku bahagia.  Kembali akupun berkata SELAMAT JALAN Rozak,Virna, Agung, dan anak-anakku yang telah LULUS SNMPTN Tulis.

Sepeninggal mereka sedihku luar biasa karena aku masih memiliki anak-anakku yang wajah sedihnya, bahkan tetesan airmatanya selalu membayangi aku.  Aku tidak bisa berbuat banyak selain kata-kata AYO SEMANGAT ANAK-ANAKKU, kalian PASTI BISA.  Selain bayang-bayang itu aku selalu mendapatkan wajah orang tua yang tampak berharap cemas, terkadang aku selalu mengatakan padanya, INSYAALLAH saat nya BAHAGIA itu akan tiba.

Anak-anakku, kalian tidak pernah tahu jika perasaan ini sebenarnya rapuh.  Di sepanjang juli ini aku selalu tak kuasa membendung air mata dan ini tidak ada yang tahu selain dinding kamar ini yang menyaksikan bagaimana aku

Waktu berlalu, aku harus selalu tersenyum.  Aku tidak boleh sedih dan aku harus tetap semangat, dan mulai pertengahan juli, aku kembali ditinggalkan anak-anak ku dengan penuh senyum.  Sebagian anak-anak ku yang biasanya sedih dan murung kini sudah berubah menemukan kehidupannya menemukan impiannya, dan aku bersyukur karna SAAT nya bagi kalian telah TIBA.  Selamat jalan Mochi, Bella, Mai, Fitri, Neneng, Detri, Juli, Reza, Andhini, Ridho dan anak-anaku yang telah Sukses meraih impian. Semoga kalian menjadi yang Terbaik di tempat yang baru.  Dan aku selalu yakin kalo kalian pasti akan membawa harum nama kelurga, sekolah, dan temen-temen kalian. Tidak lupa untuk Alpiadi yang tak pernah mengeluh, yang hari-harinya selalu Semangat, selalu tersenyum. Selamat jalan nak, semoga sukses ditempat yang baru..

Anak-anakku sayang..
Malam ini aku tidak bisa menahan segala perasaan yang tersisa.  Aku tidak bisa membendung air mata dan aku berharap anakku dan anak-anakku yang belum mendapatkan  dan belum meraih impiannya sampai saat ini bisa Tawaqal, Ayolah Nak, tetap berusaha dan semangat. Perjuangan belum berakhir. Kesempatan masih tersedia untuk KALIAN.

Ya Allah, aku menyayangi anakku, dan aku tulus menyayanginya.  Mereka adalah anak-anakku yang baik. Berikanlah yang TERBAIK pula untuk dirinya, untuk cita-citanya untuk keluarganya. Aku sungguh menyayangi mereka yaa Allah, sayangilah mereka ya Allah. Berikanlah anugrah terindah untuk mereka dan berikanlah kebahagiaan buat mereka di kesempatan yang Masih TERSISA.  Hingga waktunya tiba kelak.  Mereka bisa pulang dengan kebanggan untuk Ibu dan Ayahnya, dan untuk kota kecil mereka Purwakarta. Amin Ya allah ya Robal allamin.

Untuk ANAK-ANAK KPI yang Telah LULUS di Semua Program dan jalur, SELAMAT dan SUKSES
serta buat ANAK-ANAK KPI yang masih menunggu, semoga kalian diberikan ANUGRAH yang TERINDAH...
I love you......I love you.....I love you so much.