Kamis, 29 September 2016

"PURWAKARTA WALKING TOUR 2016: CARA KREATIF ANAK MUDA PROMOSIKAN PARIWISATA"

                                                             oleh Alpiadi Prawira Ningrat
        
Saat ini, teknologi telah berkembang dengan begitu pesatnya. Salah satunya adalah media social yang tidak  hanya sebagai sarana komunikasi antar individu tapi juga sebagai media untuk menunjukan 'eksistensi' diri, khususnya di kalangan anak muda termasuk di Purwakarta dengan mengunggah foto-foto ataupun video di media sosial seperti facebook, instagram dan sebagainya.

Melihat momentum tersebut, para anak muda Purwakarta dari berbagai komunitas yang memiliki ketertarikan terhadap pariwisata membuat sebuah kegiatan yang bernama 'Purwakarta Walking Tour'.



Purwakarta Walking Tour (PWT) 2016

Purwakarta Walking Tour sendiri adalah kegiatan traveling atau jalan-jalan di kota Purwakarta dengan tujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata Purwakarta. PWT  diprakarsai oleh komunitas" anak muda Purwakarta yg memiliki concern di bidang pariwisata seperti: Urang Purwakarta, Amazing Purwakarta, Explore Purwakarta hingga Mojang Jajaka Purwakarta dan didukung penuh oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Purwakarta.


Anak Muda dan Pariwisata Purwakarta

Promosi pariwisata di social media dan anak muda adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, mengingat anak muda adalah konsumen utama penggunaan social media. Oleh karena itu, subjek utama Purwakarta Walking Tour ini adalah anak muda.

Aktivitas jalan-jalan seru di kota Purwakarta ini diikuti oleh 100 anak muda yangg telah diseleksi dari lebih dari 300 pendaftar. Peserta pun tidak hanya berasal dari Purwakarta tapi juga Bandung, Jakarta, Bekasi, Subang, Karawang, hingga Bogor dgn komunitas berbeda pula seperti Aleut Bandung, Pecandu Buku, 1000 Guru hingga komunitas anak muda Purwakarta seperti PWKAwesome, UrbexPeople, Sukamoto dan sebagainya.

Para peserta yg kemudian dibagi dalam lima kelompok dgn nama-nama tokoh pewayangan "Pandawa Lima" diajak mengunjungi tempat-tempat menarik di kota Purwakarta seperti Bale Panyawangan Diorama Purwakarta, Taman Citra Resmi, Taman Maya Datar, Taman Pancawarna, Masjid Agung hingga Taman Pasanggrahan.


Promosi Kuliner Purwakarta

Selain berfoto dan menguplod aktivitasnya di Sosial Media "Instagram" sebagai salah satu cara mempromosikan pariwisata Purwakarta. Para peserta juga diberikan informasi tentang Purwakarta, khususnya potensi pariwisatanya. Hal ini sebagai implementasi dari direct tourism promotion yaitu bentuk penyampaian informasi pariwisata langsung terhadap masyarakat, dalam hal ini peserta Purwakarta Walking Tour.

Selain promosi objek wisata, kegiatan ini juga memfasilitasi untuk promosi kuliner Purwakarta, yang mana para peserta juga menikmati makan siang bersama dgn suguhan kuliner khas Purwakarta seperti Sate Maranggi, es Ciming. Tidak hanya itu, kuliner inovasi anak muda Purwakarta  "Monster Tea".juga turut disuguhkan sebagai bentuk apresiasi terhadap inovasi anak muda dalam menciptakan ragam kuiliner asli Purwakarta. 

Private Sector dan Pariwisata Purwakarta

Di akhir acara, bagi peserta dgn photo dan caption menarik berhak memperoleh doorprize mulai dari 'neck strap camera' dari Ferma Leather, hingga tiket gratis mendaki Via Verrata Gunung Parang sbg gunung batu andesit tertinggi ke dua di Asia dan bermalam syahdu di hotel Harper Purwakarta by Aston. Hal ini menunjukan suatu bentuk dukungan dari sector swasta (private sector) terhadap upaya promosi pariwisata.

Dukungan swasta ini sangat penting, mengingat dalam konteks promosi pariwisata tidak hanya dilakukan oleh pihak pemerintah sebagai institusi formal Negara melalui dinas pariwisata kabupaten Purwakarta, masyarakat yang dalam hal ini adalah anak muda Purwakarta dari berbagai komunitas yang memprakarsasi acara, tapi juga swasta sebagai actor 'kapital' yang dukunganya dapat turut membantu promosi dan pengembangan wisata.


Kesimpulan
Terlepas dari keseruan acara, terpenting bahwa PWT 2016 telah menunjukan bahwa kota Purwakarta memiliki potensi pariwisata dan untuk mengembangkanya dan mempromosikannya tidak dapat dilakukan sendiri. Kolaborasi berbagai pihak dengan  peran serta anak muda sebagai salah satu caranya.