oleh Alpiadi
Prawiraningrat
Apa
yang dimaksud dengan survey dalam penelitian?
Bagaimana interaksi antara teori dan penelitian sosial? Bagaimana cara merumuskan suatu pertanyaan
penelitian? dan bagaimana cara mengembangkan indikator untuk konsep dalam
penelitian sosial? Pertanyaan itu
menjadi pemicu kali ini. David De Vaus
menjelaskan pertanyaan di atas dalam bukunya yaitu Surveys in Social Research.
Menurut
David De Vaus, survei bukan satu-satunya teknik dalam memperoleh dan mengumpulkan
informasi. Kuesioner, wawancara dan
observasi juga dapat dilakukan dalam survey
research. Menjadikan survey berbeda dengan teknik lain adalah metode
analisis yang digunakan serta bentuk data yang diperoleh.
Survei dikarakteristikan sebagai kumpulan
data yang sistematis atau terstruktur.
De Vaus menyebutnya sebagai variable-by-case
data grid, yang berarti bahwa pengumpulan informasi dengan kesamaan
variabel atau karakteristik dari setidaknya dua kasus. Membuktikan bahwa suatu kasus tidak hanya
dapat dipecahkan oleh fakta-fakta yang diperoleh dari penelitian terhadap kasus
tersebut, melainkan juga dapat diperoleh dari fakta-fakta kasus lain yang
memiliki hubungan atau kesamaan.
Berkaitan dengan Interaksi antara teori
dan penelitian. De Vaus menjelaskan dalam dua proses, yaitu theory construction sebagai proses yang
dimulai dengan sekumpulan observasi kemudian membuat teori berdasarkan
observasi tersebut. Disebut juga sebagai
post factum theory karena teori
datang setelah observasi bukan sebaliknya dan theory testing yaitu kebalikan dari theory construction artinya terlebih dahulu diprediksikan bagaimana
fakta-faktanya. Jika prediksi benar,
maka akan mendukung teori kita, dan jika salah terdapat tiga penjelasan: teori
salah, prediksi salah atau menyimpang dari teori, cara kita mencari atau melihat
fakta salah. Penjelasan dua proses di atas adalah sebagai berikut:
Tabel
Proses:
Teori
Kontruksi (theory construction) dan
Teori pengujian (theory testing)
Teori
konstruksi (theory construction)
|
Teori
pengujian (theory testing)
|
·
Menetapkan tujuan
pengamatan.
·
Mencari faktor umum.
·
Kerasionalitasan dan
kebutuhan uji teori.
|
·
Menentukan teori yang
akan diuji.
·
Memperoleh
serangkaian proposisi konseptual.
·
Penyajian
kembali proposisi
konseptual sebagai proposisi
yang akan diuji.
·
Mengumpulkan data
yang relevan
·
Analisis data.
·
Penilaian terhadap
teori.
|
Sumber: David
De Vaus. Surveys in Social Research.
De Vaus menunjukan pentingnya teori bagi
penelitian. Teori harus berbasis empiris
(theory construction) dan dievaluasi
melawan kenyataan empiris (theory testing),
karena perkembangan teori adalah tujuan penting dalam penelitian. Oleh karena itu, teori dapat membimbing
peneliti menuju observasi yang relevan.
Serta, membimbing analisis dan pembuatan pertanyaan penelitian yang
kritis.
Pertanyaan penelitian haruslah fokus dan
jelas. Untuk mencapainya harus dibedakan
antara penelitian penjelasan (explanatory)
dan deskriptif. Peneliti juga harus
mampu mengidentifikasi sumber-sumber data sehingga membantu dalam menentukan
tema penelitian. Selain itu, research design juga merupakan elemen
penting dalam pembentukkan pertanyaan penelitian yang berguna untuk mengasah
hasil penelitian yang sudah kita dapat.
Pada akhir penjelasnya, De Vaus
mengungkapkan bahwa konsep sangat dibutuhkan untuk merancang sebuah
penelitian, maka perlulah dikembangkannya suatu indikator yang merupakan acuan
dalam pembuatan sebuah konsep terutama konsep yang akan digunakan dalam
penelitian. Study case-survey-experiment
adalah hal pokok dalam penelitian, konsep dan indikator, serta research design merupakan awal dan acuan
dalam melakukan penelitian. Maka hal-hal yang telah ditekankan dan dijelaskan
diatas merupakan hal-hal yang perlu untuk diperhatikan dalam melakukan
penelitian sosial.
Daftar
Pustaka
David De Vaus. (2005). Surveys in Social Research. London: Taylor
& Francis e-Library.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar