oleh Alpiadi
Prawiraningrat
Organisasi
berada dalam sebuah lingkungan, yang mana lingkungan sendiri dapat menjadi
faktor pendukung maupun penghambat organisasi. Secara tidak langsung lingkungan
dan organisai memeiliki keterkaitan, kegiatan yang dilakukan organisasi akan
merubah lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan mendorong perubahan
pada organisasi.
Lingkungan organisasi adalah semua
elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau
keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni
lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal yang
berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi
dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang
berpengaruh langsung dan tidak langsung. Contoh lingkungan eksternal yang
berpengaruh langsung adalah organisasi pesaing, pemasok komunitas lokal,
konsumer, NGO dan lainnya. Sedangkan untuk contoh lingkungan eksternal yang
tidak berpengaruh langsung adalah kondisi politik, ekonomi dan sosial.
Lingkungan secara umum yang harus dianalisis kekuatannya oleh manajer karena
mempengaruhi pembuat keputusan dan perencanaan adalah kekuatan teknologi,
ekonomi, demografi, sosial budaya serta politik dan hukum.
Analisa
lingkunagn dengan mengidentifikasikan organisasi bertujuan untuk:
1.
Mengetahui dan
meramalkan apa yang kan terjadi.
2.
Mengenali dan
mengatisipasi resiko tindakan organisasi, hal ini berkaitan dengan pengawasan
terhadap analisa kebijakan yang dilakukan oleh organisasi bersangkutan.
3.
Menganalisa
kecenderungan politik, sosial, ekonomi dan faktor lain.
4.
Berhubungan
dengan lingkungan, maksudnya adalah agar kita mampu menjalin komunikasi dan
interaksi dengan lingkungan sosial di sekitar tempat tinggal. Sehingga terwujud
kerjasama dan hubungan yang harmonis.
A.
Lingkungan Internal Organisasi
Telah disinggung sebelumnya bahwa
lingkungan internal organisasi memiliki pengaruh langsung terhadap organisasi
bersangkutan. Lingkungan internal
organisasi dapat terdiri dari: Pemilik, Tim Manajemen, Para Anggota atau
Pekerja dan Lingkungan Fisik Organisasi.
Dari contoh struktur organisasi di atas dapat dijelaskan bahwa pemilik
Organisasi Kerja Pemerintahan Desa Cibatu adalah bapak Ade Sumarna selaku
kepala Desa atau individu yang secara historis maupun hukum dinyatakan sebagai
pemilik akibat adanya penyertaan modal, ide ataupun berdasarkan ketentuan
lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. Selanjutnya, sekrtaris desa,
kepala urusan trantib, kepala urusan pembangunan, kepala urusan kesejahteraan sosial dan lain sebagainya
merupakan contoh dari tim manajemen organisasi, merupakan orang-orang yang
menurut para pemilik organisasi atau perusahaan dinyatakan atau ditunjuk
sebagai pengelola organisasi untuk suatu periode tertentu. Namun, kerja sebuah tim manajemen dalam
organisasi tidak dapat terlepas dari anggota yang menjadi bagian dari divisi
atau departemen. Maka dari itu,
dibutuhkanlah anggota yang merupakan sumber daya manusia dari organisasi atau perusahaan
yang bergelut dalam aktivitas operasional perusahaan dan menjalankan
tugas-tugas keseharian organisasi berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh
tim manajemen. Adapaun kemampuan seperti anggaran desa, modal ataupun sumber
daya lain selain manusia yang dimilki Organiasi Kerja Pemerintahan Desa Cibatu
merupakan bagian
dari lingkungan
fisik organisasi yang merupakan.sumber daya selain manusia yang dimiliki
organisasi tersebut, sebagai faktor pendukung berjalannya sebuah aktifitas
organisasi atau perusahaan.
B.
Lingkungan
Eksternal Organisasi
Telah dijelskan
sebelumnya bahwa lingkungan eksternal organisasi merupakan faktor luar yang
berpengaruh terhadap organisasi bersangkutan.
Lingkungan eksternal organisasi secara struktural terdiri dari
pelanggan, pesaing, pemasok, regulator, partner strategis dan pemerintah.
Dikarenakan
contoh organisasi di atas merupakan organisasi pemerintahan yang bersifat public service maka pelanggan yang
dimaksud adalah masyarakat yang berada di lingkungan kerja organisasi tersebut,
yaitu masyarakat desa Cibatu. Karena
secara langsung telah memanfaatkan,
menggunakan, dan mengajukan permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan
oleh organisasi. Sebagai contoh:
pembuatan KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga) dan lain sebagainya.
Berkaitan
dengan pesaing dan pemasok, nampaknya organisasi kerja pemerintahan desa Cibatu
tidak memiliki saingan. Karena masyarakat
Cibatu secara tidak langsung telah terikat dengan pemerintah desa Cibatu untuk
memenuhi kepentingan yang bersifat kependudukan. Sebagai contoh, ketika kita ingin membuat KTP
maka proses pembuatanya harus ditangani oleh pemerintah desa di mana kita
tinggal dan tidak bisa sesuka hati untuk meminta ditangani oleh pihak desa
lain.
Regulator sebagai
pihak-pihak yang berkepentingan dalam menciptakan keadaan dan kegiatan
organisasi yang fair dan aman bagi semua pihak yang ingin menjalankan
organisasi, bertumpu kepada pemerintah pusat sebagai pemegang otoritas lebih
besar dalam memegang tanggung jawab atas terwujudnya hubungan kerja yang
harmonis dalam setiap organisasi. Selain
itu, peran masing-masing individu yang bekerja secara langsung dalam organisasi
tersebut memiliki tanggungjawab dalam menjaga keharmonisan dan keteraturan
kinerja organisasi yang dijalankan.
Upaya yang dapat ditempuh adalah dengan menjalankan dan mentaati
peratutan yang berlaku.
Selain itu,
pemerintah sebagai pihak yang memiliki legitimasi politik tertentu di suatu
negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat ke arah yang lebih
baik dalam pembangunan di segala bidang, merupakan lingkungan eksternal
organisasi yang memiliki pengaruh terhadap organisasi kerja pemerintahan desa
Cibatu. Sebagai contoh adalah pemerintah
kabupaten Purwakarta sebagai stratifikasi lebih tinggi dari pemerintah desa
Cibatu dengan kebijakan otonomi daerah yang dimilikinya berwenang menetapkan
peraturan kepada desa Cibatu dan masyarakat desa Cibatu wajib untuk mematuhinya. Hal ini menunjukan adanya perean serta
pemerintah sebagai bagian dari pengaruh eksternal yang memengaruhi kinerja
organisasi pemerintahan desa Cibatu.
C. Kekuatan
yang mempengaruhi organisasi
Selain lingkungan eksternal yang berpengaruh secara
langsung. Ada pula lingkungan eksternal
yang tidak berpengaruh secara langsung. Lingkungan
tersebut secara umum yang harus dianalisis kekuatannya oleh manajer dalam
sebuah organisasi, karena mempengaruhi pembuat keputusan dan perencanaan adalah
kekuatan teknologi, ekonomi, demografi, sosial budaya serta politik dan
hukum. Kekuatan teknologi adalah
kombinasi dari kemampuan dan peralatan yang digunakan manajer dalam desain,
produksi dan distribusi barang dan jasa. Perubahan teknologi informasi juga
mempengaruhi kerja alami organisasi termasuk kerja manajer didalamnya. Penggunaan E-KTP yang dilaksanakan oleh
pemerintah desa Cibatu telah menunjukan bagaimana perkembangan teknologi
membawa dampak terhadap masyarakat. Dengan E-KTP proses pembuatan KTP menjadi
lebih mudan dan cepat.selain itu, pengerjaan laporan dengan menggunakan
computer atau laptop merupakan contoh lain dari pengaruh yang diberikan
lingkungan teknologi untuk mempercepat peoses kerja pemerintah desa Cibatu.
Kekuatan demografis adalah hasil dari perubahan sikap
karakterisitik dari populasi seperti umur, jenis kelamin, etnis, ras, orientasi
seksual, dan kelas sosial. Perubahan ini menyarankan organisasi untuk menemukan
cara untuk memotivasi dan memanfaatkan kemampuan dan pengetahuan pegawai. Pemberian apresiasi yang dilakukan oleh bapak
Ade Sumarna sebagi lurah desa Cibatu terhadap pegawai yang disiplin dan bekerja
dengan baik merupakan salah satu alternative cara yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan pegawai.
Kekuatan sosial budaya adalah tekanan yang berasal dari
struktur sosial dalam masyarakat di suatu negara. Struktur sosial adalah
pengaturan hubungan antara individual dan grup dalam masyarakat. Masyarakat
berbeda secara substansi dalam struktur sosial karena terdapat derajat
tinggi dan rendah. Karena berbagai kekuatan dalam lingkungan umum tersebut,
manajer individual dan organisasi harus responsif dalam perubahan dan perbedaan
diantara struktur sosial dan budaya nasional dalam semua negara di mana mereka
beroperasi. Kemampuan responsif inilah yang perlu ditingkatkan dan
diperhatikan, sehingga dalam menetapkan kebijakan, (missal: kebijakan terhadap
masyarakat Cibatu) dapat berlaku adil bagi seluruh masyarakat desa dan tidak
ada pihak yang merasa dirugikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar