Beberapa waktu lalu, seorang mahasiwi dari Adkesma
Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Indonesia (HMIP UI) memberikan
transkrip pertanyaan terkait dengan pengalaman perkuliahan. Karena dirasa jawaban atas pertanyaan
tersebut dapat menambah perspektif individu lain dan tidak hanya
mahasiswa ilmu politik UI saja dalam menjalani
perkuliahan, khususnya menjelang penulisan Tugas Akhir (TA), baik skripsi, TKA.
Jadi tidak ada salahnya berbagi kepada
yang lain dengan harapan dapat memberikan sedikit manfaat poisitif. Aminn. Selamat membaca!
1.) Cita-citanya jadi apa Kak?
Jawab: Inginnya
jadi diplomat, tapi juga pengen jadi bupati Puwakarta. Selain itu, menarik juga
kayanya jadi pengusaha muda Purwakarta di bidang kuliner.
2.) Kemaren itu skripsi apa TKA Kak? Judulnya?
Jawab: Semangat
alhamdullilah skripsi tentang political
tourism di Singapura, judulnya sendiri yaitu Peran Singapore Tourism Board (STB) dalam Implementasi Kebijakan BOOST (Building On Opportunities To Strengthen
Tourism) untuk Mengatasi Dampak Krisis
Finansial Global Terhadap Sektor Pariwisata Tahun 2008-2011.
3.) Untuk bisa lulus 3.5 tahun, Kak Adi emang udah rencanain
dari lama apa gimana? Kenapa dari Ilmu Politik 2011 yang bisa cuma Kak Adi sama Kak Bening?
Jawab: Sebetulnya
ada 4 orang mahasiswa ilmu politik angkatan 2011 yang lulus 3,5 tahun. Kelas paralel ada 3 orang (Adi, Bening dan
Reza). Sedangkan untuk kelas reguler ada 1 orang, yaitu Febri. Adi sendiri memang
sudah merencanakan untuk dapat lulus 3,5 tahun sejak awal masuk perkuliahan di Ilmu
Politik UI.
4.) Ada hambatan atau kesulitan ngga Kak pas bikin skripsi/TKA
itu?
Jawab: Pasti ada
atuh, baik yang bersifat internal atau berasal dari diri sendiri seperti rasa
malas dan pernah mengalami depresi sampai harus konsultasi dan berobat (ke dokter kejiwaan dan ustad). Sedangkan eksternalnya lebih disebabkan oleh
keterbatasan data-data yang dibutuhkan pada saat penulisan skripsi, karena Singapura
itu negaranya tidak terlalu terbuka tentang masalah politik. Tapi Alhamdullilah
berkat arahan pembimbing skripsi Mas Cecep Hidayat dan bantuan dari Mr. Michele
Wooi selaku Head Director Singapore
Tourism Board (STB) Representative
di Jakarta, permasalahan keterbatasan data untuk skripsi dapat diatasi.
5.) Kan Kak Adi terkenal pinter banget nih ya, hehe. Kak Adi kalo
belajar kayak gimana sih?
Jawab: Sebetulnya
pintar itu relatif, karena biasanya individu itu ahli di satu bidang atau isu
tertentu, tapi belum tentu dibidang atau isu lain dan setiap individu itu pasti
memiliki potensi luar biasa dalam dirinya masing-masing. Begitupun dengan
sahabat-sahabat politik 2011 yang lain, sebetulnya banyak yang lebih pintar dan
punya spesialisasi isu politik masing-masing. Sebagai contoh Mas Dicky (Pol’11)
yang concern banget di bidang politik
buruh. Kemudian Om Piebo (pol’11) dibidang ekonomi politik. Ada juga Bang Ozy
(Pol’11) dan Lutfhi (Pol’11) yang bacaan bukunya dibidang pemikiran politik
banyak sekali, serta teman-teman politik lainnya. Jadi nampaknya, kalau pinter
banget Adi pribadi melihatnya kurang tepat, mungkin sedikit rajin dibandingkan
sahabat-sahabat yang lain. Sedangkan untuk jadwal belajar sendiri biasanya Adi dibalik
waktunya. Pada saat orang lain tidur, biasanya Adi bangun untuk sekedar membaca
bahan perkuliahan atau mengerjakan tugas.
Contohnya, setelah isya biasanya udah tidur dan bangun tengah malam, terus
baca atau mengerjakan tugas sampai subuh atau kalau nanggung bisa sampai kaga tidur
sampe pagi. Tapi itu aktivitas tersebut juga
enggak setiap hari, terkadang full tidur kalau capek capek banget mah.
6.) Punya kebiasaan yang menurut Kak Adi bermanfaat dan mendukung
keberhasilan kakak?
Jawab: Jadi Adi teh
punya kebiasaan pelupa parah, kata ibu sih karena dulu pernah demam tinggi (step gitu istilah nya the) dan
pernah sempet lumpuh dan gak lancar bicara
(gagap), tapi alhamdulliah sembuh. Namun efek lainnya yaitu lupaan. Nah untuk
mengatasi itu, setelah bisa baca dan nulis, sekitar usia SD ibu suka bikin buku
catatan kecil yang disimpen dalem tas yang isinya informasi-infromasi remeh temeh, seperti catatan tempat nyimpen kunci
rumah (karena Ibu dan Ayah kerja, rumah suka dikunci), lokasi uang bekel ngaji, atau berbagai hal sederhana,
seperti instruksi atau perintah yang diberikan dan harus dikerjakan, contohnya
barang yang harus dibeli kalau disuruh ke warung, cabut colokan TV kalau udah nonton dan sebagainya. Mungkin itu
dilakukan Ibu untuk mempermudah aktivitas adi waktu masa itu kali yah. Ternyata tanpa disadari, solusi untuk
mengatasi kekurangan sebagai pelupa karena pernah sakit pas masa muda menjadi kebiasaan sampai SMA bahkan
kuliah. Sehingga adi biasa bikin semacam
list/schedule yang harus dilakukan atau alur kerja untuk membuat jadwal aktivitas supaya
dapat berjalan sistematis setiap hari dan tidak ada yang terlupakan. Mungkin
kebiasan membuat jadwal atau aktivitas harian dan membuat target/skala
prioritas pada setiap kegiatan yang akan dilakukan itu nampaknya jadi salah
satu faktor pendukung keberhasilan dalam melakukan berbagai aktivitas, sehingga
berbagai aktivitas dapat tersusun, tberjalan dengan baik dan target-targetnya tercapai.
7.) Punya sosok panutan ngga kak? (Misalnya senior, temen
seangkatan, atau politisi) dan kenapa Kak Adi kagum sama dia?
Jawab: Sosok panutan lumayan banyak, mulai dari lingkungan
keluarga seperti Ibu dan Ayah, tokoh politik lokal Kang Dedi Mulyadi Bupati
Purwakarta, tokoh politik nasional seperti KH. Agus Salim, sampai tokoh politik
barat yang cukup adi kagumi yaitu Machiavelli yang nulis buku Sang Penguasa
atau Il Prince, hingga tokoh mitos
masyarakat Sundapun jadi panutan yaitu Kanjeng Prabu Siliwangi atau Sri Baduga
Maharaja. Hehehhee
8.) Kak Adi dapet info-info lomba gitu biasanya dari mana kak?
(Website atau apa)
Jawab: Salah
satu dosen politik pernah bilang, relasi itu dapat mengantarkan kamu ke dalam
berbagai hal di dunia ini. Nah,
begitupun dengan info-info lomba atau confrence
dan acara lainnya, biasanya diperolehnya dari relasi yang dimiliki mulai
dari temen, dosen hingga kenalan di luar pada saat magang atau ikut kepanitiaan
pada suatu acara. Pokonya mah kuncinya, banyak temen, benyak relasi, benyak informasi dan inshallah bakal buka banyak pintu rejeki. *apasih
9.) Kalo pengen lanjut S2, ke negara mana pengennya? Di
Indonesia/diluar? Dan kenapa?
Jawab: Insyallah pengenya lanjut S2 di Inggris
atau Amerika, atau beberapa negara Eropa atau deket-deket Singapura-lah.
Alasanya kalau Inggris biar bisa sekalin nonton bola, kali aja bisa nonton Manchester United. Kalau Amerika, karena
banyak kantor institusi internasional seperti PBB dan sebagainya, sepertinya
keren aja bisa sekali-sekali berkunjung ke sana. Sedangkan Singapura, karena
dekat dengan Indonesia (Ke-Purwakarta aja cuman sekitar 6-8 jam), kalau homesick bisa pulang hehehehe. Becanda
atuh.
Alasan
sebetulnya lebih karena kualitas pendidikan negara-negara tersebut dalam
membahas atau melakukan kajian terhadap isu yang sesuai dengan minat adi yaitu political tourism, yang mana berdasarkan
observasi kecil-kecilan negara-negara tersebut cukup bagus dalam mengelola
sektor pariwisatanya. Inginnya ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama studi
di salah satu negara di atas dapat diimplementasikan di kota kelahiran kabupaten
Purwakarta. Aminnn.
10.) Dukungan temen terdekat signifikan ngga sih kak untuk bikin
kakak bisa jadi yang kayak sekarang? Dalam bentuk apa biasanya dukungan mereka?
Jawab: Kalau adi
ngerasanya signifikan banget sih, bahkan cita-cita adi pun lahir karena
dikenalkan oleh teman-teman terdekat. Dukungan yang diberikan banyak banget,
mulai dari sebagai tempat berkeluh kesah pada saat mumet tugas kuliah atau
masalah pribadi, berbagi cita-cita dan harapan dimasa depan. Sampai seringkali memperoleh
dukungan finansial dari sahabat-sahabat terdekat untuk kondisi tertentu.
11.) Ada pesen-pesen buat anak-anak 2012 yang pengen bisa lulus
3,5 tahun juga kayak Kak Adi? Kira-kira apa nih kak yang harus
saya dan temen-temen saya lakuin di semester 6 ini?
Jawab: Pertama, tentukan tema atau isu yang
benar-benar sahabat politik khususnya angkatan 2012 suka, karena mengerjakan
tugas akhir (TA), seperti skripsi, TKA ataupun jurnal memerlukan keselarasan
jasmani dan rohani. Apabila hati saja
sudah tidak tertarik atau asal-asalan memilih tema, bagaimana mau menggerakan
jasmani seperti tangan untuk mengetik, kaki untuk berjalan ke perpus nyari
bahan dan mata untuk membaca, wong
tema skripsinya aja kita gak tertarik benar. Kedua, banyak membaca artikel baik jurnal, berita, buku, skripsi,
tesis dan sumber-sumber referensi lainnya yang memiliki korelasi dengan tema
yang kita minati. Hal ini untuk mempermudah dalam proses pengerjaan
skripsi. Ketiga, iseng-iseng aja bikin review
dari bahan yang dibaca dan coba iseng-iseng tulis skripsi sesuka hati
kalian, sesuai dengan yang ada dipikiran.
Salah benarnya mah gimana nanti, nyicil-nyicil dulu aja.
12.) Kalo lagi punya waktu luang, Kak Adi biasanya ngapain?
Jawab: Biasanya
diisi dengan aktivitas menyenangkan diri sendiri (me time-lah bahasa keceh-nya mah), seperti baca, bikin acara
kumpul-kumpul bareng temen, tetangga dan keluarga, local travelling atau yang lebih sering sepedahan ke
pelosok-pelosok desa atau perbatasan-perbatasan kabupaten. Intinya refreshing dan sharing itu penting banget, biar ga stress dan buat hal-hal yang kita lakukan itu happy!
13.) Pernah nggak sih kak ngerasain, pas kita kepengen 'maju',
kita berusaha semaksimal mungkin... eh tapi orang-orang disekitar malah
ngetawain dan ngeremehin gitu. Bikin kita jadi down dan nggak pede... Kalo ada
di kondisi kayak gitu, apa yang lo lakuin kak?
Jawab: pernah
atuh, tapi setiap orang punya caranya sendiri untuk mengatasinya. Cara paling simple sih yah jangan didengarkan,
biarkanlah cibiran itu berlalu dan fokus pada usaha kita untuk maju. Kalau adi sendiri sih selalu inget aja
nasehat ayah: “Jalma Nangtung ku Elmuna,
Dampal Ngampar ku Amalna”. Maksudnya
kurang lebih bahwa penentu kesuksesan seseorang itu dari ilmu dan amal yang
dilakukanya dan kedua hal tersebut harus selaras, jadi cibiran itu gak termasuk
dalam kategorisasi yang telah disebutkan di atas, maka dari itu abaikan sajalah
dan justru harus menjadi pemacu semangat dalam diri. Fokus saja pada kerja
keras mencari ilmu dan berbagi atau beramal kepada yang membutuhkan. Insyallah
berkah salamet semangat.
Demikianlah transkrip
wawancara dengan Adkesma HMIP UI. Poinnya
adalah bahwa setiap orang, memiliki potensi luar biasa dalam dirinya dan adalah
suatu kewajiban untuk mengetahui, mengasah potensi tersebut sehingga memberikan
manfaat positif untuk diri. Selain itu,
penting pula untuk menemukan cara yang tepat dalam mengembangkan potensi yang
ada pada dirimu dengan caramu sendiri dan selama kamu mnghendaki jangan ragu
untuk berbagi dengan teman, sahabat, keluarga atau kekasih hati tentang
berbagai hal yang terjadi padamu, hal menyenangkan atau menyedihkan, karena
tanpa disadari besar atau kecilnya perhatian orang yang mendengarkan keluh
kesah kita dapat membantu mengembangkan diri dan tidak jarang dari hasil sharing dapat ditemukan solusi terhadap
persoalan yang sedang dihadapi.
Satu hal yang
perlu diingat, bahwa berambisi mengembangkan potensi dengan belajar keras,
aktif berorganisasi atau kepanitiaan dan sebagainya adalah hal yang baik, tapi
jangan lupa meluangkan sedikit waktu untuk menghibur diri dengan aktivitas yang
digemari, refreshing atau me time-lah bahasa kekiniannya mah. Sedikit catatan, jangan malu dan ragu
terhadap kekurangan yang ada dalam diri selama kamu bisa menemukan solusinya,
tanpa disadari kadang hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor pendukung
keberhasilannmu. Abaikan cemoohan dan fokus pada proses kerja keras untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita. Setidaknya potensi yang
dimiliki dapat bermanfaat untuk dirimu sendiri dan orang-orang terdekeat yang
kamu cintai. Semangat atuh semangat semangat.
Ayoo Main di Pelangi Togel
BalasHapusTOTAL HADIAH RATUSAN JUTAAN UNTUK DIBAGIKAN
minimal deposit hanya 20.000 rb
Telp : +85581569708
BBM : D8E23B5C
Line : togelpelangi
Link: https://www.togelpelangi.info