#SaveLocalTourism: Gerakan untuk Mempromosikan dan Menjaga Pariwisata Lokal Indonesia

oleh Alpiadi Prawiraningrat

 

Tulisan ini saya buat sebagai  hasil refleksi  aktivitas travelling beberapa bulan belakangan ini, tatkala melihat potensi alam di sekitar lingkungan tempat tinggal yang mulai terlupakan atau bahkan ‘dikotori’ oleh aktivitas individu yang tidak bertanggungjawab.  Selamat membaca!

Ketika semakin populernya lokasi pariwisata Indonesia berskala internasional seperti Raja Ampat di Papua, Pulau Komodo, Pantai Kuta di Bali dan lain sebagainya. Pernahkah terpikirkan bahwa tidak jauh dari tempat tinggal kita, terdapat “harta karun” tersembunyi yang sebetulnya memiliki potensi menjadi tempat wisata? Harta karun tersebut dapat berupa gunung, air terjun, sungai, bahkan perkampungan penduduk yang dapat dinikmati sebagai objek wisata lokal, akan tetapi kondisinya mulai terlupakan karena masyarakat lebih tertarik pada lokasi pariwisata populer sebagaiamana disebutkan di atas? Tentunya, tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa tempat tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan lebih baik, namun akibat dari sifat apatis dan ‘ketidakbijaksanaan’ manusia sebagai penikmat lokasi pariwisata menjadikan lokasi yang memiliki potensi pariwisata menjadi kumuh dan tidak terawat, karena banyak sampah, fasilitas yang kurang memadai hingga “penyaluran kreatifitas” yang sangat tidak tepat.

Begitulah problematika pariwisata lokal yang ada di Indonesia. Selain dari popularitasnya yang kalah saing dengan tempat wisata lain, kesadaran pengunjung sebagai konsumen pariwisata juga menjadikan gambaran pariwisata lokal semakin buruk, karena rendahnya kesadaran untuk menjaga kelestarian potensi pariwisata tersebut sehingga menyebabkan terkadang lokasi pariwisata lokal menjadi tidak terawat.

Tentang #SaveLocalTourism

Berangkat dari pemikiran di atas akhirnya saya mencoba mengagas sebuah kampanye sosial bernama #SaveLocalTourism yang merupakan upaya untuk menginformasikan dan menjaga kelestarian citra positif pariwisata lokal yang terdapat di lingkungan tempat tinggal kita, sebagai bagian dari kekayaan alam Indonesia.  #SaveLocalTourism muncul sebagai refleksi terhadap diri sendiri dan ajakan sukarela kepada masyarakat, khususnya generasi muda untuk menjaga pariwisata lokal yang ada di lingkungan kita.  Gerakan  #SaveLocalTourism ini pun dapat dilakukan oleh siapapun dan kapanpun tanpa batas waktu. Artinya selama ada kesempatan untuk menginformasikan potensi pariwisata lokal di daerah kita, baik melalui media sosial (facebook, instagram, path, twitter dan sebagainya) kita dapat menjadi bagian dari gerakan ini.  Gerakan #SaveLocalTourism juga bukan ambisi untuk memaksa pengembangan lokasi pariwisata lokal untuk lebih diekspolitasi, tapi lebih kepada ajakan untuk menjadi smart traveller, sehingga kita tidak hanya menjadi konsumen parwisata saja, tapi juga menjadi bagian penting dalam mempromosikan potensi daerah dan menjaga kelestarian alam serta budaya Indonesia sebagai bagian dari potensi pariwisata bangsa.

Tujuan #SaveLocalTourism

Tujuan dari #SaveLocalTourism, yaitu: Pertama, mengajak orang untuk mengenali potensi pariwisata lokal yang ada di daerahnya sebagai bagian dari lingkungan tempat tinggal. Sehingga saya pribadi berharap, setelah kita tahu bahwa di daerah tempat tinggal kita terdapat lokasi potensial untuk berwisata, menjadikan masyarakat di sekitarmu mengetahui potensi dareah mereka dan menimbulkan rasa bangga menjadi bagian dari masyarakat daerah tersebut.  Kedua, tujuan dari #SaveLocalTourism ini adalah untuk mengenalkan potensi lokal di daerah mu kepada masyarakat luas, bahwa tempat tinggalmu memiliki pariwisata lokal yang menarik. Tidak muluk-muluk dikunjungi oleh wisatawan asing, tapi minimal untuk masyarakat sekitar rumahmu yang butuh aktivitas rekreasi murah meriah.  Ketiga, adalah untuk mengajak masyarakat para konsumen pariwisata, khususnya generasi muda untuk menjaga potensi pariwisata lokal yang ada di sekitar kita, bagaimanapun pariwisata lokal adalah bagian dari kekayaan alam dan budaya bangsa Indonesia.  Setidaknya ketika kita tidak mampu untuk mengembangkanya menjadi lebih besar sebagai objek wisata umum, minimal kita dapat menjaga dan merawatnya, sebagai bentuk syukur atas kekayaan alam dan budaya yang diberikan Tuhan.

Bentuk aksi dari #SaveLocalTourism

Terdapat berberapa hal yang dapat dilakukan berkaitan dengan kontribusi nyata melalui #SaveLocalTourism, yaitu:  

a. Promosi

        Promosi  keindahan atau potensi pariwisata di lingkungan daerah sekitar tempat tinggal kita.  Sehingga orang tahu bahwa di daerah tempat tinggal kita, terdapat potensi pariwisata yang dapat dinikmati secara murah meriah. 

b. Kritisi

      Menemukan fakta negatif dari lokasi wisata lokal, misal ketika melakukan perjalanan mendaki gunung, kamu melihat banyaknya sampah, coretan-coretan liar dan sebagainya dapat kita abadikan dan post di media sosial sebagai bentuk social campaign untuk meningkatkan kesadaran peduli lingkungan.

 

 c. Mengajak

-Mengajak untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lokasi pariwisata lokal yang kamu kunjungi.

 

            Aktivitas di atas dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial, seperti facebook, twitter, instagram, line, path dan sebagainya.  Kita dapat juga me-mention sahabat, keluarga, official Twitter account pemerintah daerah atau bahkan pejabat setempat, sebagai bentuk ajakan positif untuk berkontribusi menjaga potensi alam daerah.

Harapan dari #SaveLocalTourism

            Harapan dari gerakan ini sebetulnya sederhana yaitu masyarakat tahu bahwa daerahnya memiliki potensi alam dan budaya yang objek wisata lokal dan bangga karenanya. Rasa bangga tersebut terimplementasi dengan tindakan paling minimal yaitu dengan keinginan untuk mempromosikan, menjaga dan merawatnya dengan cara tidak mengotori atau bahkan merusak keindahan alamnya dengan perbuatan tidak bertanggungjawab seperti membuang sampah sembarangan atau mencurat-coret, sebagai bentuk syukur kepada Tuhan bahwa negeri kita diberikan kekayaan alam yang luar biasa dan tugas kita untuk memeliharanya bukan merusaknya. Serta sebagai ajakan untuk menjadi smart traveler yang tidak hanya berperan sebagai penikmat keindahan pesona alam dan budaya, tapi bekontribusi nyata untuk merawatnya. Semangat! salam #SaveLocalTourism