Minggu, 12 Mei 2013

Reading Comment: “Alexis De Tocqueville: Tentang Revolusi, Demokrasi dan Masyarakat”

oleh: Alpiadi Prawiraningrat


Membicarakan tentang demokrasi adalah pembahasan yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Sampai saat ini, itilah demokrasi telah mengalami perkembangan dan juga perdebatan.  Sistem pemerintahan demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan yang banyak dipakai oleh negara-negara saat ini, khususnya setelah perang dunia kedua setelah jatuhnya sistem pemerintahan otoriter dan totaliter seperti Jerman pada saat Hitler berkuasa. Sehingga tidaklah mengherankan jika demokrasi banyak dinilai oleh masyarakat sebagai sistem politik yang relevan dengan kehidupan masyarat modern saat ini dan Amerika dinilai sebagai negara yang menjadi model terbaik demokrasi pada abad modern ini. Lantas, Apa yang menyebabkan kesuksesan Amerika sehingga dapat berhasil menjalnkan demokrasi? Dan Bagaimana dampaknya terhadap masyarakat Amerika sendiri? Alex de Tocqueville, dalam karnayanya memaparkan secara jelas mengenai hal tersebut dan membuat saya cukup tertarik terhadap beberapa poin pemikirannya.
Keberhasilan Amerika dalam menerapkan demokrasi di negaranya tidak terlepas dari peran masyarakat Amerika sendiri.   Hal ini dikarenakan masyarakat Amerika memiliki antusiasme yang tinggi terhadap kehidupan politik di negaranya.  Dalam beraktivitas misalnya, baik di sekolah, kantor bahkan di tempat umum, hal-hal yang berkaitan dengan politik negaranya selalu menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. 
Sehubungan dengan hal tersebut, pengetahuan yang mereka peroleh berkaitan dengan politik membuat masyarakat Amerika menjadi suatu lembaga pengntrol yang cukup efektif terhadap pelaksanan pemerintahan di negaranya, mereka tidak segan untuk menyampaikan aspirasi dan kritikan terhadap setiap kebijakan pemerintah yang mereka anggap tidak sesuai.  Dan menurut saya, antusiasme masyarakat Amerika terhadap isu-isu politik dan terjaminya kebebasan individu Amerika untuk mengemukakan pendapat menjadi nilai tambah bagi Amerika sehingga prinsip dasar dari demokrasi yaitu kebebasan dapat terlaksana dengan baik. Karena sejarah demokrasi sendiri muncul dari keinginan kebebasan dari sebuah rezim yang mengekang.
Mengutip dari apa yang pernah dikatakan oleh Bung Hatta, bahwa demokrasi memerlukan tingkat pendidikan rakyat tertentu, agar kesetaraan bisa didekati dan menjamin yang terbaik akan terpilih, serta aspek primordialisme, termasuk agama, ras, dan warna kulit; meskipun tidak bisa dihindarkan namun dapat diminmalisir memiliki korelasi dengan apa yang ada pada msayarakat Amerika. Perlu dipahami bahwa masyarakat Amerika adalah masyarakat dengan mayoritas orang-orang terdidik dan memahami demokrasi secara sukarela, bebas dan terbuka tanpa ada paksaan. Hal tersebut berimplikasi terhadap pendidikan demokrasi yang mereka dapatkan atas pengalaman-pengalaman pribadi yeng mereka terima secara sukarela, bebas dan terbuka pula.  Hal ini dikarenakan demokrasi yang mereka terima bukanlah sebagai sistem alternatif yang ditawarkan untuk menggati tirani yang dilakukan penjajah sebelumnya.  Dalam pandangan saya menjadi sebuah alur yang jelas mengapa bangsa-bangsa dunia ketiga yang menjalankan demokrasi rentan mengalami banyak hambatan dan konflik, hal tersebut mungkin dikarenakan demokrasi yang mereka terima terkesan dipaksakan oleh kelompok elit tertentu dan bukan atas dasar prakarsa keinginan mereka sendiri.
Berkaitan dengan kesetaraan dan aspek primordial yang telah disinggung di atas. Demokrasi di Amerika telah melahirkan kesetraan di antara masyarakatnya.  Tidak ada pembeda antara laki-laki dan perempuan, antara satu etnik dengan etnik lain, atau antara pemeluk agama dengan agama lain.  Suku, agama, ras, warna kulit bahkan status sosial tidak menjadi persoalan yang berarti di Amerika.  Demokrasi telah menjadi solusi yang tepat terhadap kemajemukan masyarakat Amerika. Bahkan hingga saat ini semboyan Unite in Diversity telah menjadi bukti bahwa perbedaan bukanlah menjadi hambatan dalam mewujudkan pemerintahan yang demokratis tapi justru sebaliknya, dengan demokrasi dapat menjamin keberagaman yang ada dan itulah yang dibuktikan Amerika kepada dunia.
Sebagai role model pelaksanaan demokrasi di dunia, Amerika menginspirasi negara-negara lain untuk meniru model demokrasi yang telah dilakukakannya. Lantas,  perlukan negara-negara di dunia yang menginginkan atau merupakan negara demokrasi meniru model demokrasi ala Amerika?  Perlu dipahami bahwa Demokrasi Amerika muncul sebagai sistem yang murni dan sukarela diterima oleh masyarakatnya. Hal tersebut berdasarkan kenyataan bahwa masyarakat Amerika terdiri dari orang-orang yang tidak pernah dijajah dan sudah terbiasa akan kebebasan. Sebaliknya negara-negara yang menginginkan demokrasi layaknya Amerika seperti Indonesia misalnya, dalam sejarahnya memiliki aristrokarsi dan patriarki yang kuat karena terkungkung oleh kolonialisme dan tirani negara Barat.  Namun, menurut pandangan saya, tidaklah mustahil negara-negara lain mapun Indoneisa untuk dapat menjalanakan sistem demokrasi dengan baik layaknya Amerika, dengan catatan demokrasi yang diimplementasikan sesuai dengan prinsip, nilai-nilai, serta kondisi sosial budaya masyarakat di negaranya.

1 komentar:

  1. Menarik Bung, memang kalau melihat negara berkembang yang muslim barangkali masih terpengaruh oleh pendapat Samuel Huntington yang mengatakan bahwa demokrasi hanya akan berjalan di Barat. Tetapi dalam konteks ini, negara muslim yg plural, seperti Indonesia toh demokrasi berjalan. Karena Huntington terlalu menggeneralisasi demokrasi. Padahal demokrasi bisa berjalan di negara lain, tidak hanya di Barat.

    BalasHapus