Dinamika
kapitalis sistem dunia telah meletakkan dasar
terhadap proses industrialisasi dan divisi kerja internasional baru pada
skala global. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan mendasar, di antaranya siapa
yang menjadi pemenang dan pihak yang kalah dalam kegiatan ekonomi global?
Bagaimana kekuatan dan kerangka kerja yang diperlukan untuk memahami mengapa perubahan
ekonomi global terjadi dengan pola-pola
baru dalam bidang produksi dan perdagangan internasional yang muncul? Beberapa
pertanyaan tersebut menjadi pemicu kali ini.
Dalam tulisan yang berjudul The Global Economy: Organization, Governance, and
Development karya Gary Gereffi dijelaskan bahwa kegiatan Ekonomi
global telah berubah dalam cara yang sangat signifikan selama beberapa dekade
terakhir, dan perubahan ini berakar pada bagaimana ekonomi global tersebut
diatur. Transformasi tersebut hanya
mempengaruhi arus barang dan jasa dalam lintas batas nasional, tetapi juga
implikasi dari proses adalah bagaimana
negara-negara bergerak dalam sistem internasional.
Strategi
pembangunan negara saat ini dipengaruhi oleh sistem industri yang terorganisir,
dan hal tersebut tercermin dari pergeseran kerangka teoritis yang semula berpusat
di sekitar warisan dan aktor negara-bangsa kepada perhatian yang lebih besar
yaitu institusi dan organisasi supranasional transnasional. Oleh karena itu,
para pembuat kebijakan, manajer, pekerja, aktivis sosial, dan pemangku
kepentingan lainnya baik di negara maju maupun berkembang perlu pemahaman yang
kuat tentang bagaimana ekonomi global kontemporer bekerja jika mereka berharap
untuk meningkatkan posisi mereka di dalamnya.
Gereffi
mengungkapkan bahwa topik ekonomi global saat ini perlu dipahami secara inheren
dan interdisipliner. Pemahaman tentang ekonomi global dapat dipelajari pada
berbagai tingkat analisis, yaitu pada tingkat makro adalah organisasi
internasional dan rezim yang menetapkan aturan dan norma bagi komunitas global;
Pada tingkat meso, subjek penting kajian untuk ekonomi global adalah
negara-negara dan perusahaan; sedangkan pada tingkat mikro, subjek penting adalah fenomena
perlawanan terhadap globalisasi oleh kelompok konsumen, aktivis, dan grrkan
sosial, seperti yang berhubungan dengan isu-isu perburuhan dan kerusakan
lingkungan.
Greffi
juga menjelaskan bahwa pihak swasata dalam kegiatan ekonomi global memiliki
kemapuan mengatur dan memperkuat pengawasan dalam rantai pasokan global dengan
menentukan arah yang melampaui regulasi pemerintah secara konvensional
berdasarkan standar yang seragam. Sehingga diharapkan dengan model perbaikan
terus-menerus berdasarkan pada ratcheting standar perburuhan akan berkolerasi
pada sebuah kinerja yang baik dan meningkatkan kompetitif. Di samping itu, pemerintahan telah menjadi isu sentral dalam
teori ekonomi global. Paradigma yang memfokuskan pada kelembagaan lokal atau
regional dalam konteks kerangka negara bangsa telah digantikan oleh pendekatan
yang menekankan struktur pemerintahan transnasional, dengan penekanan pada
kekuasaan, jaringan, dan tidak meratanya distribusi keuntungan dari
globalisasi.
Ketidakmampuan
agenda neoliberal untuk memperbaiki masalah pembangunan yang paling serius di
dunia ini mengarah ke pemikiran segar pada peran negara dan lembaga-lembaga
masyarakat sipil di negara berkembang. Perusahaan transnasional sedang ditekan
untuk mematuhi berbagai tujuan sosial dalam lembaga multipihak pemerintahan swasta
yang dapat berdampak pada kebijakan publik di negara maju serta negara
berkembang. Tantangan dalam penelitian tentang ekonomi global adalah untuk
menciptakan dan melaksanakan teori yang didasarkan pada wawasan studi empiris
yang menyediakan alat untuk memahami realitas yang terus berubah saat ini.
Gereffi telah melakukan
analisis sistematis tentang industri tunggal di 14 negara yang menunjukkan pola
yang sama berdasarkan pada kekuatan multinasional. Gereffi menunjukkan bahwa
perusahaan multinasional yang kuat menekan perkembangan pesaing dalam negeri
dan mengalahkan kekuatan semua jenis konfigurasi dalam negeri. diungungkapkan
bahwa perusahaan-perusahaan transnasional mengatur industri ekstraktif di satu lokasi,
upah rendah di negara lain dengan menggunakan teknik manufaktur yang maju.
Mereka menggunakan studi komparatif untuk setiap tahap dalam proses produksi.
Dengan didasarkan
studi kasus dari industri yang berbeda dijelaskan bahwa
perusahaan-perusahaan transnasional menggunakan industri pertambangan yang
tidak diatur dalam satu lokasi, upah rendah di negara lain, dan teknik
manufaktur maju dalam negara
dunia ketiga. Hal tersebut adalah bentuk kekuatan
pasar mereka dan kesediaan
mereka untuk melanggar aturan, bukan efisiensi mereka, yang menjaga perusahaan
multinasional yang bertanggung jawab atas industri ini.
Secara keseluruhan Gereffi telah mendeskripsikan unsur-unsur penting dalam sebuah kegiatan ekonomi
global. Mulai dari faktor-faktor
berkembangnnya ekonomi global, proses berjalanya ekonomi global hingga
perubahan di dalamnya. Nilai lebih dari tulisan ini menjadi
stimulan yang menarik bagi pembaca untuk memahami lebih mendalam mengenai kegiatan
ekonomi global dengan peran aktor-aktor lain di dalamnya, seperti pasar, negara
dan masyarakat. Sedangkan di sisi lain, akan
jauh lebih baik jika tulisan tersebut juga memuat analisis terhadap contoh kasus yang dipaparkan, dan memuat
informasi rinci yang dapat dipergunakan bagi praktisi. Informasi-informasi
tersebut berupa data ataupun komparasi
kelebihan dan kelemahan masing-masing perspektif dalam memahami kegiatan
ekonomi dalam globalisasi. Informasi tersebut tentunya sangat berguna
bagi pembaca untuk lebih memahami lebih mendalam mengenai kompleksitas kegiatan ekonomi global di era globalisasi ini.
Daftar Pustaka
Gereffi, Gary. The
Global Economy: Organization, Governance, and Development dalam http://www.cggc.duke.edu/pdfs/Global_Economy_chapter_Handbook_2005.pdf diakses pada Sabtu, 19
Oktober 2013; Pukul 15.37 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar